Radarbabel,Toboali – Kemunculan buaya di peraian laut Sadai, Kecamatan Tukak Sadai kembali meresahkan warga, khususnya para nelayan. Kemarin (20/9)
Diduga, buaya tersebut keluar dari Sungai Pengarem karna faktor adanya pembukaan lahan kawasan KISS. Seperti yang disampaikan Kades Sadai, M Amin
“Buaya tersebut asalnya dari Sungai Pengarem ke perairan Sadai. Hampir setiap hari warga melihat munculnya buaya dengan ukuran 3 meteran bahkan ada muncul di dermaga PPI Sadai. Kemunculan buaya sudah sebulan karna didalam (kawasan Sungai Pengarem) dalam pembukaan KISS,”jelasnya.
Menurut Amin, berdasarkan informasi dari salah seorang warganya mengungkapkan bahwa upaya penangkapan buaya muara tersebut sulit terwujud. Pasalnya, buaya merupakan satwa yang dilindungi. Ia pun berharap pemerintah daerah harus memberi solusi. Sebab,sudah mulai meresahkan warga.
“Buaya air payau itu lewat hulu tanah Bengkok, Pasir Putih. Oleh karna itu dalam pembahasan AMDAL masalah buaya ini dimasukan juga dalam AMDAL. Bagaimana solusinya agar buaya jangan keluar dan memakan korban,”pungkas Amin.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Penataan dan Pentaatan Lingkungan Hidup, Elfan mengatakan berdasarkan hasil rapat AMDAL, pihak pengembang KISS akan mencari pawang buaya dan rencananya akan dibuat penanngkaran buaya.
“Pihak terkait akan memperlakukan buaya dengan tepat serta tindakan cepat agar tidak meresahkan warga. Jadi tadi mengusulan akan mencari pawang buaya serta dijadikan sebagai lokasi konservasi buaya. Selain itu, buaya di lokasi konservasi dapat disuguhkan sebagai objek wisata,”ujar Elfan.(toni)