RaBel,Sungailiat == Jumlah pasti nominal setiap media mendapatkan dana publikasi terjawab sudah,Dinas Kominfotik Kabupaten Bangka yang selama ini merahasiakan jumlahnya mengungkap kalau draft tiap-tiap media dibayar Rp 15 ribu/berita.
Bayangkan kalau 30 berita sudah diterbitkan duitnya cuma Rp 450 ribu sebulan. Kebijakan itu tidak sebanding dengan besaran publikasi yang didapat Kominfotik Bangka sekitar Rp 900 juta/perbulan. Masa berita bagus mengangkat nama bupati dan pemerintahan Bangka cuma dihargai 15 ribu.
Akal-akalan Dinas Kominfotik Bangka terungkap setelah ada desakan dari beberapa media yang menanyakan kapan realisasi pembayaran publikasi sejak Januari-Mei 2019.
Bupati Bangka, Mulkan yang dikenal wartawan sosok yang baik hati langsung merespon dengan mengarahkan ke kominfotik. Dan Malam harinya tiap-tiap media mendapatkan pesan whatsapp seperti ini.
“Assalamualikum pak, besok jam setengah 10 pagi dimohon hadir pimred yang bersangkutan di kantor dinkominfotik bangka untuk pembahasan kelanjutan kontrak perjanjian kerjasama. Mohon untuk tidak diwakilkan, terima kasih” tulis pesan tersebut melalui whatshap
“Ini baru draft saja. Tiap berita dibayar 15 ribu. Itu juga bervariasi kalau medianya sudah terverifikasi dewan pers secara faktual ditambah jadi 20 ribu,” kata Edwin, ASN Kominfotik Bangka dihadapan sejumlah wartawan di kantornya, Selasa (7/5).
“Ini tidak benar, mau “kebelinger” kami sematkan kepada kominfotik Bangka. Baru kali ini kami mendengar MOU media dibayar perberita, dan itupun dihargai 15 ribu. Media kami bukan freelance, harusnya dinas tahu kalu mereka yang memakai jasa kolom atau ruang di media online,”keluh salah satu wartawan.
“Betul. Kita media seperti terjajah dan ini kebijakan yang saya rasa paling aneh. Di tempat lain baik di provinsi,dprd, pemkot dan kabupaten di luar Bangka tidak ribet seperti ini,Masak karya kita cuma dihargai 15 ribu oleh bupati. Hendaknya seperti dulu tiap media online isi berita dalam satu bulan berapa minimal dan dibayar 2 juta/bulan,” lanjut wartawan bang rabel.
Sementara itu, Kadis Kominfotik Bangka, Zilkarnain saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan dirinya akan menampung semua keluhan wartawan. “Saya ini baru berapa hari dilantik dan baru tahu kejadiannya seperti ini. Kami cari dulu benang merahnya dimana, pokoknya tenang-tenangla dulu” ujarnya.
Dikabarkan ada indikasi ulah oknum di Kominfotik yang berulah dengan mengakali media.Keluhan akan kebijakan dinas Kominfotik Bangka yang mewajibkan tiap-tiap media harus terdaftar di dewan pers baik secara faktual, administrasi dan sekedar mendaftar dikeluhkan Wantoni, pemimpin media Babellive.
“Kalau pihak Kominfo menerapkan aturan kerjasama dengan media,dengan berbagai kreteria dalam hal Verifikasi faktual dan lain-lain. Apakah sudahdiatur di Peraturan Bupati (Perbup) terkait kerjasama kalau tidak ada aturan tidak bisa donk.”
“Lebih lanjut Kalau ada aturan perbubnya, kan sebagia perusahaan media, kami bisa PTUN kan, apalagi PTUN ada di Babel.Ini seolah-olah pihak Kominfo sudah mengerjai kami, saat tanda tangan MOU dulu tidak disebutkan nilai kontrak dan sekarang baru di beri tahu hanya 15 ribu perberita,”keluh Wantoni.
Penulis : Mau
Editor : Redaksi
Kontributor : Admin Radarbabel.co