RaBel,Sungailiat == Pemerintah Kabupaten Bangka menggelar kegiatan Nganggun Sepintu Sedulang pada hari Kamis (02/05) di Gedung Sepintu Sedulang Sungailiat.
Tradisi Adat Nganggung Sepintu Sedulang yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka tersebut tidak memandang ras maupun etnis masyarakatnya, semua elemen membaur menjadi satu kesatuan dalam penerapannya.
Hal tersebut seperti dikatakan oleh Bupati Bangka, Mulkan, S.H., M.H., Kamis (02/05) saat diwawancarai usai acara. “Tradisi Nganggung ini menggambarkan bahwa masyarakat di Kabupaten Bangka mengedepankan gotong royong, ada unsur kebersamaan didalamnya dan kita tidak membedakan antara etnis satu denga etnis lainnya, semua masyarkat Kabupaten Bangka terlibat disini,”ungkap Bupati.
Dalam kegiatan yang menyangkut pelestarian Kebudayaan Daerah ini, Pemerintah Kabupaten Bangka sangat serius dalam proses pengaplikasiannya. Hal tersebut terdeskripsi dari sebanyak dua ribu (2000) dulang yang disediakan pada acara tersebut.
Untuk itu Bupati mengimbau kepad generasi muda Bangka agar dapat mejaga serta ikut melestarikan hal-hal yang menyangkut Kebudayaan Daerah, karena menurutnya hal tersebut sebagai rasa syukur kepada para tetuah di Bangka yang telah mencetus ragam Tradisi yang bernuansa Kebudayaan tersebut.
“Imbauan kita tentu kepada masyarakat di Kabupaten Bangka khususnya lagi kepada generasi muda agar dapat menjaga sekaligus melestarikan Kebudayaan Nganggung ini khususnya,”pungkas Bupati.
Sementara itu pada kesemptan yang sama, Wakil Bupati (Wabup) Bangka menuturkan bahwa kegiatan Nganggung Sepintu Sedulang tersebut merupakan bentuk implementasi nyata Pemkab Bangka dalam mewujukan serta menanamkan rasa toleransi masyarakat Kabupaten Bangka.
“Acara kita ini bahwa kita nganggung bersama, duduk bersama, makan bersama dan bersyukur bersama ini melambangkan rasa toleransi yang tinggi bahwa masyarakat Kabupaten Bangka memiliki itu,”pungkas Bupati