Simpang Siur Proyek PJU Basel Banyak Kesalahan, Penyidik Panggil Pokja

oleh -
(pict.ali.Rb)

RaBel,Pangkalpinang == Dugaan korupsi proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) bertepat di Jl Jenderal Sudirman Toboali, menelan biaya Rp 2,9 Miliar terus dikebut oleh penyidik Tipikor Polda Babel.

Meski terkesan lamban dikerjakan,  penyidik berkeyakinan pasti ada kesalahan dari proses lelang hingga pelaksanaan proyek.

“Penyidik sudah melakukan full data dan full baket dan sudah memeriksa pihak ketiga (PT Sehati) untuk dimintai keterangan. Selama penyelidikan pasti ada ditemukan kesalahan.Hanya kesalahannya di mana sedang kita lidik dan jika tidak ada permasalahan pasti lampunya jalan, ” ujar AKBP Slamet Ady Nugroho SIk seizin Dirkrimsus Polda Babel,  Indra Krismayadi SIk MSi, diwawancarai di ruang kerjanya,  Selasa (26/2).

Diakui AKBP Slamet,  pihaknya saat ini belum melakukan cek fisik ke lapangan dan dalam waktu akan melakukan pemanggilan terhadap kelompok kerja (Pokja).

“Selain akan memanggil tim pokja dalam waktu dekat tim akan berkoordinasi dengan pihak inspektorat dan pihak terkait lain nya,” katanya.

Terkait adanya presedium Bangka Selatan yang meminta aparat hukum mengusut sampai tuntas dugaan korupsi PJU Jalan Sudirman Toboali,  AKBP Slamet sangat mengapresiasi.

“Saya mengapresiasi dukungan mereka terhadap kita dan kita juga mengaperesiasi mereka karena sudah peduli terhadap pembanguna didaerahnya,” tandas AKBP Slamet.

Terpisah,  Kepala Inspektorat Daerah (ITDA) Bangka Selatan (Basel) Dwi Agus Santoso menegaskan, laporan hasil audit proyek Penerangan Jalan Umum (PJU) Jl Jenderal Sudirman Toboali yang menelan biaya Rp 2,9 miliar, diduga bermasalah belum keluar secara resmi.

“Kami sarankan lampu jalan jangan difungsikan terlebih dahulu karena ada indikasi pemasangan kabel dibawah tanah. Tidak sesuai spesifikasi dan membahayakan keselamatan masyarakat.Juga, laporan hasil audit belum keluar secara resmi,” ujarny, Senin (25/2).

Dia menjelaskan, laporan hasil audit proyek yang didanai dari APBD TA 2017 akan segera keluar secara resmi dan meminta masyarakat untuk bersabar. Disisi lain, proyek yang dikerjakan PT Sehati itu masih menyisakan sisa anggaran, belum dicairkan oleh DPUPRP Basel lantaran belum sepenuhnya rampung, masih banyak yang rusak dan belum diserah terimakan.

Hanya saja, dari informasi beredar sisa anggaran sebesar Rp 910.856.800 sudah dibayarkan. Akan tetapi, informasi itu langsung dibantah oleh Sekretaris Bakuda Basel Riswandi saat dimintai konfirmasi oleh wartawan, Senin (25/2) siang.

“Sisa pembayaran termin terakhir belum bisa dicairkan karena berkas belum lengkap dan tidak bisa diproses. Pembayaran yang telah dilakukan yakni uang muka Rp 579.672.400 dan termin satu Rp 1.159.344.800. Sisanya Rp 910.856.800 belum dibayar,” tegasnya.

 

 

Penulis : Ali
Editor : Redaksi
Kontributor : Admin Radarbabel.co

Tentang Penulis: adminHP

Gambar Gravatar
Cerdas, Cepat, Jelas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *