Radarbabel,Namang == Harapan kini mulai dirasakan para petani lada di Pulau Bangka. Pasalnya, pergerakan harga lada terus naik hingga mencapai kisaran Rp. 60.000 per kg.
Membaiknya harga ini membuat petani mulai bergairah kembali setelah dirundung kelesuan akibat harga yang anjlok. Tentu saja kenaikan harga ini patut disyukuri dan merupakan upaya kerja keras semua pihak termasuk berbagai terobosan yang dilakukan Pemprov Babel.
Naiknya harga lada ini seperti dikatakan Joni salah satu petani lada dari Desa Namang Bangka Tengah, yang tentunya membuat petani gembira.
“Harga lada naik merupakan kabar baik bagi kami petani. Harapan kami harga akan terus naik karena berkebun lada merupakan pekerjaan kami sejak zaman nenek moyang dulu dan tak mungkin akan kami tinggalkan,” Ujar Joni yang tinggal di Jalan Lapangan Bola RT 004/001 Desa Namang ini.
Lebih jauh Joni mengatakan, memang harga lada mulai naik sejak awal bulan ini dari kisaran harga semula Rp. 48.000 per kg.
“Kami juga tahu melalui media massa pemerintah tidak tinggal diam dan berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah untuk menaikkan harga lada. Termasuk upaya pak gubernur yang rajin ke kampung-kampung dan mengadakan pertemuan dengan buyer, eksportir, dan pihak lainnya,” ujarnya
Senada dengan Joni, petani yang membuka kebun lada di Bangka Selatan, H. Romadhon alias H. Eng menyatakan merupakan suatu keberkahan tersendiri harga lada mulai merangkak naik.
“Alhamdullilah untuk kondisi saat ini terutama di tingkat pedagang besar harga lada sudah bisa mencapai Rp. 60.000 per kg. Tentu ini membuat gairah dan semangat petani lada mulai bangkit kembali. Ini patut kita syukuri bersama dan tetap berdoa agar harga terus membaik,” ujar H. Eng
Menurut H. Eng, naiknya harga lada ini tak bisa dilepaskan dari upaya kerja keras yang dilakukan Pemprov Babel bersama pihak lainnya.
“Kita patut memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Babel khususnya pak gubernur yang tak kenal lelah turun ke kampung-kampung untuk memberikan semangat kepada petani sekaligus mencari solusi terhadap persoalan harga lada ini. Juga kita tahu pak gubernur telah beberapa kali mengadakan pertemuan dengan eksportir, buyer, dan petani sendiri.
Selain itu H. Eng sendiri menyatakan dirinya secara pribadi siap membantu para petani untuk meningkatkan produktivitas kebun lada. Termasuk konsultasi soal pupuk, pengobatan penyakit, dan mencari bibit yang baik. “Di rumah saya hampir tiap malam petani lada kumpul untuk bersama-sama membahas soal kebun lada. Bahkan tak lama lagi ada pihak pemerhati pertanian dan perkebunan dari Jakarta yang akan meninjau kebun saya,” kata H. Eng. (Putra)
Sumber : Humas Pemrov Babel