RaBel, Koba == Salut dengan mental penambang yang beroperasi di Kolong Marbuk-Pungguk Kecamatan Koba Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sekaliber Kapolda Babel yang memerintahkan bawahnnya untuk menghentikan aktifitas penambangan ilegal tidak sama sekali ditakuti.
Buktinya, Jumat pagi (31/05), para penambang yang sempat diberi arahan agar jangan melakukan aktifitas lagi makin berulah. Menjelang malam aktifitas penambangan kembali berlangsung.
Terpantau bang rabel, Jumat malam sekitar 20 an ponton berderu mengeksplorasi pasir timah di dua kolong tersebut tanpa takut dengan aparat kepolisian.
“Luar biasa mereka (penambang) ini pagi dirazia, malam harinya beroperasi lagi. Setahu saya yang beroperasi atas koordinir Edo,” ujar Ridwan berbincang dengan wartawan melalui sambungan telpon.
Edo ini, sambung Ridwan, mengkoordinir tambang milik pengusaha thionghoa (keturunan).
“Kalau penambang pribumi (melayu) sudah tidak berani lagi beraktifitas setelah pagi tadi diberi arahan aparat gabungan Polres Bangka Tengah dan Polsek Koba,” ungkapnya.
Rasa tak heran lagi, kata Ridwan kenapa para penambang masih berani tentu beralasan.
” Tambang di kolong itu ngasil, sehari pacak 3 ton dapat timah. Jadi menurut saya wajar mereka berani apalagi yang melakukan orang-orang hebat saja. Namun saya sebagai warga tak ingin demi kepentingan pribadi, alam pulau Bangka ini dirusak penambang yang tak bertanggungjawab. Mereka harus ditindak tegas dan jangan sampai pilih kasih,” pintanya.
Kapolres Bangka Tengah, AKBP Edison LB Sitanggang melalui Kapolsek Koba, AKP Andri Eko Setiawan sampai berita ini diturunkan masih diupayakan konfirmasinya.
Sementara, Kapolda Kepulauan Bangka Belitung, Brigjen (Pol) Istiono juga masih diupayakan konfirmasi.