RaBel, TOBOALI -PT Timah terus melanjutkan program pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan kelompok pemuda, salah satunya adalah Komunitas Pemuda Pemudi Berkarya (Pepaya) di Desa Rias, Kabupaten Bangka Selatan.
Program ini bertujuan untuk mendukung kreativitas pemuda serta memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat di sekitar tambang.
Komunitas Pepaya dikenal karena aktivitas mereka dalam mengolah barang bekas menjadi produk bernilai guna.
Sebagai bentuk dukungan, PT Timah telah membantu merenovasi bengkel komunitas ini agar lebih optimal dalam memproduksi berbagai kerajinan dari barang bekas.
Tidak hanya itu, PT Timah, yang merupakan anggota holding Industri Pertambangan MIND ID, kembali menunjukkan komitmennya dengan menyerahkan bantuan alat pertukangan seperti bor, sugu, kompresor, dan lainnya.
Bantuan ini diberikan langsung oleh Kepala Bagian Pengawasan Tambang Darat PT Timah, Dani Kushendriana, kepada Ketua Komunitas Pepaya, Iwan Sanjaya, dengan disaksikan oleh Kepala Desa Rias, Muslim, di Workshop Komunitas Pepaya pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Iwan Sanjaya, Ketua Komunitas Pepaya, mengungkapkan bahwa sebelumnya anggota komunitas yang berjumlah 15 orang menghadapi kesulitan dalam mengolah barang bekas karena keterbatasan alat.
Namun, dengan adanya bantuan dari PT Timah, kini mereka mampu mengolah berbagai barang bekas menjadi kerajinan yang bernilai jual. Ia juga menekankan bahwa dukungan ini tidak hanya memberdayakan ekonomi masyarakat tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda dan pemudi di Desa Rias.
“Dengan peralatan pertukangan yang semakin lengkap, kami bisa mengolah barang bekas atau sampah menjadi rupiah. Berbagai produk unik yang kami hasilkan meliputi miniatur, lampu hias, plakat, hingga lukisan wajah,” ujar Iwan.
Saat ini, produk-produk yang dihasilkan Komunitas Pepaya dipasarkan secara umum. Iwan berharap PT Timah dapat terus membantu dalam memasarkan produk-produk mereka ke pasar yang lebih luas dan menyediakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keterampilan anggota komunitas.
“Semoga ke depannya PT Timah dapat membantu memasarkan produk kami ke luar dan mengadakan pelatihan bagi Komunitas Pepaya agar kami dapat terus berkembang,” tambahnya.
Salah satu anggota komunitas, Baharudin, menyatakan kegembiraannya dengan adanya bantuan tersebut. Menurutnya, produktivitas mereka meningkat secara signifikan dan mereka dapat menghasilkan lebih banyak produk.
“Perbedaannya sangat signifikan. Biasanya kami hanya bisa memproduksi dalam waktu terbatas, tetapi sekarang kami bisa bekerja hingga malam berkat tempat yang disediakan oleh PT Timah,” ucap Baharudin.
Ia juga menyebutkan bahwa keberadaan workshop ini membuka peluang bagi pemuda dan pemudi di Desa Rias untuk ikut serta dalam proses produksi barang bekas.
“Terima kasih kepada PT Timah yang telah peduli dan membantu kami, komunitas kecil di Desa Rias. Kami berharap dukungan ini berkelanjutan dan tidak hanya sampai di sini,” tutup Iwan.
Kepala Desa Rias, Muslim, juga memberikan apresiasinya terhadap program yang dijalankan PT Timah. Ia menilai bahwa program ini sangat positif karena memberikan ruang bagi pemuda-pemudi untuk menyalurkan kreativitas mereka dan mengembangkan produk-produk bernilai ekonomi.
“Program ini sangat positif. Harapan kami, program pemberdayaan PT Timah bisa berlanjut sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat. Sukses selalu dan teruslah membantu masyarakat, baik itu nelayan, petani, maupun kelompok masyarakat lainnya,” tandasnya.(red)