Radarbabel,Toboali – Peristiwa ambruknya laporan plafon rawat inap 3, ruang Kutilang RSUD Basel ambruk (17/9) lalu, sekitar pukul 14.00 wib, menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Tak terkecuali Wakil Bupati (Wabup) Bangka Selatan (Basel) H Riza Herdavid.
Riza didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penatan Ruang, Perhubungan (DPUPRHUB) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Ansori, meninjau lansung tempat kejadian, usai menerima laporan tentang peristiwa tersebut.
“Penyebab ambruknya plafon itu diduga akibat lapuk dimakan usia. Bangunan ini adalah Dana Alokasi Khusustahun (DAK) 2010. Sudah faktor umur Jangan terulang kembalilah,”
Menurut Riza berdasarkan laporan dari Direktur RSUD Basel bahwa sebelum kejadian ambruknya plafon, pihak RSUD sudah mengetahui adanya pfalon yang rusak. Kepala Direktur RSUD Basel, Wabup Basel meminta Direktur RSUD untuk segera merancang biaya sehingga proses pelayanan tidak terganggu.
“Sebenarnya sudah ada terdeksi yang akan dikerjakan. Nah, yang terdeksi bukan ruangan plafon yang rubuh tapi ruangan sebelah. Ruangan yang terdeksi dikosongkan karna mau dikerjakan, Allah berkehendak lain justru yang roboh ruang sebelah (rubuh),”jelasnya.
Dikemukakan Riza, ia baru mendapat laporan rubuhnya plafon ruang Kutilang RSUD Basel pada Senin (19/9) malam. Ia pun meminta kepada pihak terkait untuk segera diperbaiki secepatnya melalui anggaran perubahan 2018, karena mengingat RSUD ini adalah salah satu tempat pelayanan kepada masyarakat.
“Tadi saya juga sudah meminta kepada Direktur RSUD Basel untuk mendata seluruh ruangan pasien dan ruangan lainnya terutama bagian plafond yang sebagiannya dianggap sudah tidak layak tersebut. Ruag – ruang mana saja yang harus diperbaiki. Seperti tadi ada ruang kantor yang sudah mau rubuh juga agar segera diperbaiki,”tandasnya.
Kepala DPUPRHUB Basel, Ansori menambahkan telah menggusulkan anggaran untuk perbaikan ruangan. Hanya saja anggaran untuk RSUD tersebut dipertegasnya sesuai kebutuhan karenanya perlu melakukan perencanaan berdasarkan skala prioritas sehingga tidak semua sektor perbaikan atau pembangunan menjadi prioritas.
“Kita usulkan di tahun 2019, kita buat perencanaan secara menyeluruh tapi sesuai dengan kemampuan daerah ya berdasarkan prioritas. Artinya yang mana kita dahulukan sesuai dengan kondisi. Gipson (plafon) ini bahanya lebih berat, kita akan gunakan bahan yang anti air,anti api dan lebih ringan,”ucap Ansori.
Sementara itu Direktur RSUD Basel, dr Zulkifli mengungkapkan kejadian plafon rubuh terdapat 3 pasien yang sedang menjalani perawatan inap. Menurutnya ruangan Kutilang tersebut dibangun pada tahun 2010 melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Ambruk karena usia bangunan tahun 2010. Kemungkinan ada karat dibagian atas namun tanda-tanda dibawah nggak kelihatan. Kalau ruangan yang sebelahnya kelihatan. Untuk pasien, kita pindahkan ke ruang Merpati. Secepatnya kita perbaikan secepatnya pada tahun ini,” sebutnya. (Toni)