RaBel,Toboali == Budaya, pariwisata dan sejarah yang ada di Kabupaten Bangka Selatan (Basel) menjadi topik utama yang didisukiskan oleh Jurnalis asal EGYPT (Mesir) Yasmeen Badawy bersama Kelompok Kerja (Pokja) Jurnalis Basel, Senin (4/2) di Tourist Information Center (TIC) Basel.
Wanita berusa 25 tahun yang merupakan salah satu peserta Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) tertarik ingin mengetahui lebih dalam tentang pariwisata, kondisi sosial masyarakat, kebudayaan dan sejarah yang ada di Negeri Junjung Besaoh.
Bahkan, dirinya ingin mengetahui pula perihal keseharian para insan pers yang ada di Indonesia khususnya yang bertugas di Basel dalam melakukan tugas jurnalistik di daerah ini seperti apa dengan segala macam persoalan yang ditemui saat menjalankan tugasnya.
“Jurnalis di Mesir sangat dibatasi oleh pemerintah, ada rekan jurnalis yang ditahan pemerintah hanya karena mengkritik pemerintah. Di Indonesia, pers diberi kebebasan sehingga serta diindungi Undang-undang. Berbeda jauh dengan di Mesir. Saya sudah 10 tahun menekuni dunia jurnalistik,” kata Yasmeen dalam terjemahannya dibantu tim translator.
Dalam disuksi itu, Pokja Jurnalis Basel menawarkan pendampingan untuk membantu dirinya mengetahui lebih dalam perihal kehidupan masyarakat, budaya, pariwisata dan sejarah. Yasmeen nampaknya sangat senang, apalagi, dalam HUT Basel setiap tahunnya digelar berbagai pentas seni budaya di masing-masing kecamatan.
Sementara itu, Ketua Pokja Jurnalis Basel Dedy Irawan menjelaskan, pariwisata di Bangka Selatan sangat potensial untuk kebudayaan juga sangat beragam misalnya budaya Telok Herujo.
“Selain pariwisata dan kebudayaan yang banyak, Bangka Selatan juga memiliki banyak sejarah seperti asal usul nama Toboali, sejarah pahlawan Batin Tikal, Krio Panting dan juga masyarakatnya yang ramah,” tutupnya.
Penulis : Ali
Editor : Redaksi
Kontributor : Admin Radarbabel.co