Radarbabel,Pangkalpinang == Untuk Menjadikan pohon hidup disepanjang jalan utama di area lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan ditanami Lada yang merupakan penghasilan bagi warga bangka belitung
Dibawah koordinasi Dewan Rempah Babel, Jumat (9/11/), Wakil Gubernur Abdul Fatah, Resmi memulai penanaman sebanyak 3.120 batang Lada di sepanjang Median Jalan Pulau Pelepas, yang mengubungkan Pangkalpinang – Bangka Tengah.
Penanaman Lada Perdana yang diikuti Pejabat dari unsur Forkopimda Babel, Pejabat dan Pegawai di OPD Pemprov Babel, Kepala BPTP Babel Wahyu Wibowo, Ketua Dewan Rempah Babel Bayodandari, Peneliti dari Universitas Gajah Mada, Prof Bambang Hadi Sutrisno, sejumlah Penyuluh Pertanian Babel, Dosen dan sejumlah Mahasiswa UBB, Siswa SMK, dan sejumlah elemen terkait lainnya ini, diawali dengan Apel Bersama yang berlangsung Lapangan Komplek GOR Sahabudin.
Wagub dalam arahan singkatnya menyampaikan terima kasih kepada semua jajaran dan elemen yang hadir untuk turut serta dalam penanaman lada di sepanjang Jalan Pulau Pelepas ini.
Dalam kesempatan itu, Wagub mengungkapkan keinginannya agar Lada Babel tidak mati suri.
“Lada yang ditanam ini adalah etalase, dan Babel sebagai penghasil lada yang tentu diperhitungkan di dunia. Saya hanya ingin, ini terus berkelanjutan baik di penanaman dan pemeliharaan, dan tentunya bisa memberikan hasil,” jelasnya
Sementara itu, Ketua Dewan Rempah Babel, Bayo Dandari mengatakan, penanaman lada di sepanjang jalan pulau pelepas ini, dengan menggunakan junjung hidup yakni pohon pinang yang berada di median tersebut, salah satunya terinspirasi ketika Dewan Rempah Babel melakukan studi banding ke Vietnam.
“Jadi, latar belakang menanam lada ini, beberapa bulan lalu, kami melakukan studi banding ke Vietnam. Di sana, kebanyakan lada di tanam di setiap pohon yang hidup, setiap pohon palem, pohon pinang, dan pohon lainnya,” jelas Bayo Dandari.
Kegiatan ini juga, kata Bayo, adalah langkah menjadikan tahun 2018 semangat untuk bangkitnya Lada Babel.
Perwakilan Dewan Rempah Nasional, Suherman, yang ikut serta dalam penanaman perdana lada di Jalan Pulau pelepas itu, mengajak masyarakat Babel menjaga kualitas dari Lada yang telah terkenal di dunia ini.
“Kalau kita flashback, Babel terkenal dengan White Paper atau lada putih, dengan papper oil sebesar 0,35, juga salah satu mata pencarian masyarakat Babel itu sendiri. Sebagai pemerintah tugas kita harus menjaga kualitas dan harga dari lada itu sendiri dengan pemeliharaan berkelanjutan, memberikan visi kepada Petani, pembiayaan, serta arahan dalam cara pengolahan,” kata Suherman. (Dr)
Sumber : Humas Prov.Babel
Editor : Admin
Kontributor : Admin Radarbabel.co