RaBel,Baturusa == Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bangka, R Jeffry Huwae menepati janjinya melakukan pengecekan secara langsung terkait Penerangan Jalan Umum (PJU) Jembatan Baturusa dan kwalitas hasil pekerjaan proyek pembangunan Jembatan Baturusa.
Dengan didampingi Kasi Intel Andre dan Kasi Pidsus Aditya Sulaiman beserta staf kejari Bangka lainnya serta puluhan wartawan cetak maupun online dari berbagai media baik lokal maupun nasional, Kajari Bangka, Jeffry Huwae melakukan pengecekan kualitas pekerjaan Jembatan Baturusa dan penerangan jalan umum (PJU) sistem solar cell sebanyak 18 titik, Kamis ( 21/3 ) siang.
Pengecekan langsung ke lapangan ini terkait adanya sejumlah laporan dari masyarakat dan maraknya pemberitaan baik di media cetak maupun online perihal kondisi penerangan jalan umum ( PJU) di Jembatan Baturusa yang gelap gulita dan kwalitas talud (dinding penahan tanah) oprit jembatan yang retak-retak.
Kajari Bangka R Jeffry Huwea menegaskan di depan puluhan wartawan meminta kepada pihak kontraktor untuk secepatnya melakukan perbaikan terhitung dari hari ini ini.
“Kita minta kepada pihak kontraktor untuk segera membongkar lampu PJU solar cell dan kita berikan waktu terhitung satu minggu kedepan perbaikan terhadap PJU solar cell diatas jembatan harus selsai” tegas Jeffry usai meninjau PJU sebanyak 18 titik.
Lebih lanjut Jeffry juga meminta pihak kontraktor untuk melakukan pembongkaran PJU secepatnya guna melihat apakah PJU yang terpasang itu sesuai kualitas dan spesifikasi yang ditentukan dalam RAB (Rencana Anggaran Belanja) nya.
“Hari ini juga pihak kontraktor harus segera membongkar lampu PJU kemudian sama-sama kita cek apakah lampu PJU yang terpasang sesuai spesifikasi atau tidak,” kata Jeffry
Ditempat yang sama Manager Project PT Ricky Kencana Sukses Mandiri, M Thoyib kepada wartawan mengakui jika permasalahan yang timbul saat ini karena lampu penerangan jalan umum (PJU) Jembatan Baturusa tak berfungsi.
“Iya ini masalah lampu jalan, ada 18 titik yang harus diperbaiki karena padam dan berpotensi timbulkan gangguan bagi pengguna jalan,” kata M Toyib saat mendampingi Kajari Bangka di lokasi.
Dikatakannya, berdasarkan informasi yang diterima oleh stafnya menyebutkan jika permasalahan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Jembatan Baturusa ada di controller. Dia pun mengakui jika pengerjaan proyek pemasangan lampu tersebut dikerjakan oleh sub kontraktor, namun dalam penyelesaiannya kata dia tetap ada di pihaknya.
“Iya kita memang sudah terima laporan soal rusaknya lampu jalan ini, tapi ini masalahnya ada beberapa pembelian yang harus menunggu hingga lebih dari satu minggu. Tapi tetap kita upayakan,” elaknya.
Disinggung soal kondisi talud (dinding penahan tanah) oprit jembatan yang sudah retak retak, M Toyib berdalih jika pekerjaan dinding penahan tanah oprit itu sekedar aksesori tidak termasuk dalam RAB.
“Itu kan tidak masuk dalam item pekerjaan (di luar RAB, red) hanya aksesori saja,” kilahnya.
Sementara itu, saat penurunan komponen PJU, terlihat beberapa komponennya tidak ber SNI, diantaranya baterai ada merk Hitachi, Solite, Power, bahkan lampu LED nya tak bermerk termasuk panel surya nya.
Dari temuan tersebut, diduga kuat pengadaan lampu PJU jembatan Baturusa tidak sesuai spesifikasi tehnik seperti yang ditentukan dalam RAB.
Sayangnya, terkait hal tersebut, M Toyib selaku Manager Proyek PT Ricky Kencana Sukses Mandiri tak bersedia memberikan tanggapannya.
“Maaf, lebih baiknya minta tanggapan pihak kejari Bangka, saya no komment,” kata M Toyib.
Untuk diketahui pembangunan Jembatan Baturusa resmi dibuka untuk umum pada 22 Desember 2018. Proyek dibawah Kemen PUPR Direktorat Jenderal Bina Marga dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Bangka Belitung (Babel) ini berhasil dimenangkan.
Penulis : Doni
Editor : Redaksi
Kontributor : Admin Radarbabel.co