RaBel,Pangkalpinang == DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Walhi Babel dan puluhan masyarakat Desa Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah duduk. satu meja membahas maraknya Tambang Inkonvensional (TI) di wilayah konservasi dan hutan lindung, Senin (20/05).
Perwakilan masyarakat Lubuk Besar, Samsuri menjelaskan bahwa hak mereka seperti direbut karena tidak bisa mengolah hutan akibat aktifitas penambangan, dan sampai saat ini dmasyarakat masih menahan diri untuk tidak melakukan anarkis.
“Kami berharap pihak yang berwenang dapat segera menyelesaikan konflik ini, jangan sampai masyarakat gerah lalu melakukan aksi anarkis” kata Samsuri saat audiensi di Ruang Banmus DPRD Babel.
