RaBel, PANGKALPINANG – Pengerjaan proyek Situ Kolong Minyak, Manggar, Belitung Timur, menjadi sorotan sejumlah pihak lantaran pengerjaannya dinilai bermasalah.
Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rina Tarol, Selasa (18/12/2024) mengatakan proyek tersebut diharapkan memberikan kebermanfaatan yang besar kepada masyarakat.
Namun, kata Rina, fakta pengerjaannya saja sudah memunculkan berbagai persoalan seperti tiang pancang banyak yang miring.
“Kalau konstruksi bangunannya saja sudah terindikasi bermasalah, manfaat apa yang bisa diperoleh masyarakat secara optimal dari bangunan Kolong Minyak? Harapannya kan pembangunan bisa berdampak positif bagi perekonomian dan kemajuan Bangka Belitung,” kata Rina.
Rina mengaku sudah banyak menerima masukan dan keluhan dari masyarakat kepada pihaknya. Karenanya, harus segera disikapi oleh DPRD Babel.
“Banyak masukan dan keluhan masyarakat, saya akan bicara dengan pimpinan terkait dibentuknya Pansus (panitia khusus). Jadi harus dievaluasi mulai dari kualitas konstruksi hingga manfaatnya bagi masyarakat,” tegas Rina.
Sebelumnya, proyek ini juga menuai sorotan dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Bangka Belitung.
“Benar, sudah turun ke lokasi dan kami sedang meminta justifikasi tehnis,” kata Fadil Regan, Asintel Kejati Babel didamping Aspidsus, Aspidsus, Selasa (17/12/2024).
Terkait tiang pancang banyak yang miring, Fadil tak menampik terpasang ratusan tiang yang miring akibat ada batu di dalam tanah di atas permukaan air.
“Iya ada batu, jumlahnya kami belum tahu pasti tiang yang miring, intinya ada sejumlah catatan-catatan dalam proyek tersebut dan harus selesai di akhir tahun,” ungkapnya.
“Intinya kami minta konsultan pengawas segera membuat justifikasi tehnis terkait perubahan kuantitas pekerjaan,” tambahnya.
Untuk diketahui, proyek Peningkatan Situ Kolong Minyak jilid II milik Satker PJSA Babel senilai Rp36,846,628,000,00 tahun 2024 dilaksanakan oleh kontraktor dari perusahaan PT Mitra Ciasem Raya, konsultan supervisi PT Tri Exnas KSO PT Gumilang Sejati.
Hingga berita ini dipublish, Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum, Bob Arthur Lombogia dalam upaya konfirmasi. Begitu pula pihak terkait lainnya. (Oby/Fah/Don).
